Lampu PJU Solarcell

PJU Tenaga Surya

Asal mula Tenaga Surya pertama kali ditemukan oleh Alexandre – Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Pada tahun 1873 seorang insinyur Inggris, Willoughby Smith menemukan sebuah Selenium sebagai suatu elemen photo conductivity. Kemudian pada tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari.

Kemudian pada tahun 1894 Charles Fritts, membuat Solar Cell pertama yang sesungguhnya yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut dengan lapisan tipis emas. Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1%, sehingga masih belum dapat dipakai sebagai sumber energi. Setelah itu, dipakai sebagai sensor cahaya. Hingga sampai pada tahun 1980, efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih sangat rendah. Sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik.

Sampai pada akhirnya, pada tahun 2007 sebuah universitas universitas berhasil menemukan solar cell technology. Univertas tersebut bernama University of Delaware, yang berhasil menciptakan efisiensi Solar Cell Surya mencapai 42.8%. Hal ini merupakan rekor terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar cell”. Perkembangan dalam riset solar cell panel surya ini, telah mendorong perusahaan komersial dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.

Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya atau PJUTS adalah Program Prioritas Nasional. KESDM dalam rangka pemenuhan dan pemerataan akses energi bagi seluruh wilayah Republik Indonesia. Sesuai komitmen KESDM Energi Berkeadilan maka dibutuhkan langkah inovatif dalam tantangan pemenuhan kebutuhan energy. Dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan dari Solar Cell Surya, diadakan sebuah project lelang melalui lembaga LPSE untuk Instalasi PJU Tenaga Surya. Selain itu, penggunaan teknologi efisien dalam upaya konservasi energy untuk meningkatkan ketahan energy.